Berita yang dirilis oleh The Telegraph, mengungkapkan bagaimana FBI – badan intelejen milik Amerika – memberikan penawaran terbuka kepada industri teknologi informasi (IT) yang dapat menyediakan aplikasi untuk memonitor situs sosial media yang ada di dunia maya.
Salah satu persyaratan aplikasi tersebut antara lain adalah aplikasi yang memungkinkan FBI untuk dapat mengakses data pribadi pemilik akun secara real time, serta bisa menunjukkan lokasi tepat user saat mengakses akunnya.
Beberapa tindakan kriminalitas yang akhir-akhir ini sering dikaitkan dengan akun pelaku di situs-situs sosial media, tampaknya membuat pihak otoritas Amerika Serikat mempertimbangkan untuk perlu mengambil tindakan preventif.
“Sosial media telah menjadi sumber intelejen utama, karena ia (sosial media) telah menjadi media tanggapan pertama dan utama untuk beberapa kejadian penting, dan media peringatan untuk segala bentuk situasi berkembang yang memungkinkan”, berikut pernyataan FBI dalam penawaran terbukanya.Tentu saja hal ini akan menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Issue privacy akan semakin digencarkan untuk menghindari hal ini sampai terlaksana. Akan tetapi pihak FBI tampaknya memilih tidak berkomentar tentang masalah ini.
Sumber
0 comments:
Post a Comment
Mohon tinggalkan komentar, karena setitik komentar anda akan sangat berharga dan tak ternilai demi kemajuan blog ini.
Dan maaf, kalau admin tidak bisa langsung membalas komentar anda sekalian, karena jarang online lewat komputer.
Terima kasih :)