Tentu saja, kabar adanya bayi itu mengegerkan warga setempat yang kemudian berbondong-bondong mendatangi rumah Hariadi untuk melihat bayi yang lahir 4 Maret 2011 tersebut. Rafa begitu bayi Rafael dipanggil memang tidak berbeda dengan bayi seusianya. Selain masih baru tumbuh gigi, dan belajar berjalan, Rafa juga terlihat aktif. Namun ada yang berbeda dari bocah mungil ini, yaitu air liur yang keluar dari mulutnya secara tiba-tiba membeku dan menjadi bulatan mirip kristal.
Leni menceritakan jika kali pertama perubahan air liur menjadi kristal itu terjadi 14 Febuari lalu. Saat itu Leni yang sedang menggendong Rafa kaget begitu melihat ada bulatan mirip kristal menggantung di bibir bagian bawah anaknya. Seketika Leni mengambil benda tersebut kemudian membuangnya. Namun begitu sesaat kemudian kristal kembali ditemukan tidak jauh dari Rafa. Lagi-lagi Leni membuangnya, lantaran takut kristal tersebut tertelan oleh anaknya.
Hingga kemudian Jumat 17 Febuari 2012 lalu, Leni betul-betul tersadar jika anaknya menyimpan keanehan. Tidak seperti tiga hari sebelumnya, pada saat itu kristal yang keluar dari mulut anaknya itu ukurannya cukup besar.
“Seperti yang pertama saya menemukan kristal itu menggantung di bibir bagian bawah anak saya,’’ kata Leni yang mengatakan kristal itu keluar tepat pukul 12.00.
Tentu saja Leni sangat resah dengan kondisi anaknya itu. Apalagi setelah satu kristal besar tersebut, Leni kerap melihat air liur Rafa berubah. Hingga kemudian, bersama Hariadi suaminya, Leni membawa anaknya itu ke Puskesmas, kemudian ke Bidan dan ke RS. Dari hasil pemeriksaan tim medis, Rafa dinyatakan sehat, tidak mengalami sakit apapun.
“Saat itu saya sempat curiga anak saya dibuat orang (diguna-guna), sehingga setelah dari dokter kami kemudian membawanya ke orang pintar, kiai dan ustadz. Katanya anak saya juga tidak apa-apa,’’ cerita wanita asal Banyuwangi ini.
Namun keresahan Leni terus berlanjut, seiring dengan kian banyaknya kristal yang ditemukan dari air liur anaknya itu. Leni sendiri tidak bisa berbuat banyak dan takut membawa anaknya ke rumah sakit, lantaran tidak memiliki biaya.
Menurut Leni, sejak kali pertama keluar sudah lebih 100 kristal yang ditemukan dari air liur anaknya. Sampai kemarin Leni dan suaminya Hariadi berhasil mengumpulkan 91 kristal. Dari 91 kristal tersebut 9 bentuknya besar dan sisanya bentuknya kecil.
Menurut Leni, perubahan liur Rafa menjadi kristal itu memang tidak setiap hari. Dan jumlahnya pun tidak bisa ditentukan. Pernah Rafa mengeluarkan kristal hingga 21 biji, tapi pernah juga dalam sehari tidak satupun kristal yang keluar.
“Biasanya jika ada kristal yang akan keluar, mulutnya terbuka lebar, kalau tidak dia memukul-mukul kepalanya dulu. Dan liur itu berubah secara tiba-tiba, malah kalau kita melihat pasti tidak jadi,’’ Hariadi.
Sementara itu, Dekan Fakulatas Kedokteran Universitas Brawijaya , Prof Dr Karyono Mintaroem, mengatakan, sejauh ini ia belum pernah mendengar fenomena air liur berubah menjadi kristal. Namun, ia menduga, air liur Rafa mengandung kalsium yang tinggi.
"Sehingga proses pengkristalan pada air liur bisa terjadi dalam waktu singkat," jelas Dr Karyono.
gile bener... mantab gan infonya,,, baru tau nih ada berita ini
ReplyDelete