Monday, October 18, 2010

Robot Rumah Tangga Bertumbuh

ROBOT rumah tangga yang paling laris di dunia hingga 2015 adalah robot-robot vacuum cleaner. Karena pilihan menjadi semakin banyak, konsumen pun akan semakin tertarik membeli robot-robot rumah tangga.

Firma riset ABI (Allied Business Intelligence) Research Inc mencermati, industri robotika modern telah hadir sejak 30 tahun silam. Namun demikian, ABI Research mendapati, industri tersebut baru bertumbuh subur mulai dua tahun silam. ABI Research menemukan, industri robotika modern mulai menanjak sejak bermunculan robot-robot yang berfungsi untuk menjalankan tugas-tugas rumah tangga, terutama untuk membersihkan lantai, dengan mengepel atau menyedot debu.

Berdasarkan data ABI Research, industri robot rumah tangga mampu menuai pendapatan global USD1,16 miliar pada 2009. Karena robot rumah tangga menjadi kebutuhan yang semakin penting, ABI Research meyakini, pendapatan tersebut akan meningkat lebih dari empat kali lipat menjadi USD5,26 miliar pada 2015. ABI Research menjelaskan, robot rumah tangga yang paling laris di dunia hingga 2015 adalah robot-robot vacuum cleaner.

"Selain fungsi hiburan, aplikasi paling ampuh robot rumah tangga pada saat ini adalah vacuum cleaner," ujar Research Director ABI Research Inc Larry Fisher.

Melihat peluang tersebut, para produsen alat elektronik rumah tangga berlomba memproduksi robot vacuum cleaner. ABI Research mencatat, pada saat ini sudah terdapat lebih dari 10 produsen elektronik yang menawarkan robot-robot vacuum cleaner. Tetapi kontras dengan fakta bahwa Jepang merupakan produsen robotika terbesar di dunia, produsen utama robot vacuum cleaner ternyata Korea Selatan. Para produsen utama robot vacuum cleaner Korea Selatan tidak lain adalah Samsung Electronics Co Ltd dan LG Electronics Inc.

Tercatat, Samsung telah memasarkan robot vacuum cleaner sejak 2008. Hingga 2010, Samsung pun telah merilis paling sedikit lima belas jenis robot vacuum cleaner. Tidak kalah dari Samsung, LG pun telah merilis robot vacuum cleaner sejak 2008. Hingga 2010, LG tercatat sudah merilis paling sedikit lima jenis robot vacuum cleaner.

Tidak ingin tertinggal dari para produsen elektronik rumah tangga dari Korea Selatan, produsen elektronik rumah tangga dari Swedia, yaitu Electrolux AB, juga turut merilis robot vacuum cleaner. Bernama Trilobite, robot vacuum cleaner Electrolux itu bahkan mampu mengisi- ulang baterai secara otomatis. Dari Amerika Serikat, produsen robot militer iRobot Corp rupanya tergoda pula untuk merilis robot rumah tangga. Karena itu, iRobot memproduksi robot vacuum cleaner bernama Roomba dan robot pengepel lantai bernama Scooba. Sedangkan dari Jerman, para raksasa elektronika yang sudah terjun ke industri robot rumah tangga adalah Siemens AG dan Alfred Kärcher GmbH & Co KG.

Hingga 2010, Siemens dan Kärcher masing-masing telah merilis satu tipe robot vacuum cleaner. Karena pilihan menjadi semakin banyak, ABI Research memperkirakan, konsumen pun akan semakin tertarik membeli robot-robot rumah tangga.

Karena itu, ABI Research memprediksi, pendapatan global industri robotika rumah tangga akan melambung menjadi USD19 miliar pada 2017. Sedangkan secara geografis, ABI Research menambahkan, wilayah yang menjadi pasar terbesar robot rumah tangga hingga 2015 adalah Amerika Utara (Amerika Serikat dan Kanada). Adapun pasar terbesar kedua adalah Asia Pasifik dan ketiga adalah Eropa Barat.

"Konsumen Eropa Barat adalah orang-orang yang sangat pemilih. Karena itu, Eropa Barat akan berkembang menjadi pasar robot rumah tangga yang signifikan apabila para produsen mampu menawarkan produk yang benar-benar fungsional," tutur Fisher.

Berbeda daripada Eropa Barat yang masih pilih-pilih, Jepang tidak punya pilihan lain kecuali memperbanyak pemanfaatan robot. Penyebabnya, Jepang dilanda penuaan populasi yang sudah akut. Karena angka kelahiran di Jepang sangat rendah, lansia (manusia lanjut usia) diperkirakan mewakili sekitar 40 persen populasi Jepang pada 2050. Untuk mengantisipasi krisis tenaga kerja, Jepang agresif mengembangkan teknologi robot industri dan robot rumah tangga.

Robot- robot tersebut diharapkan mampu menggantikan manusia, termasuk dalam membantu kehidupan dan menghibur para lansia. Namun,lansia Jepang ternyata tidak menyukai robot-robot rumah tangga. Lansia Jepang umumnya hanya menyukai robot baru selama satu bulan. Setelah itu mereka bosan dan beralih ke binatang peliharaan sebagai hiburan.

"Lansia tidak tertarik kepada robot karena robot-robot tersebut terlalu rumit dan tidak praktis. Mereka membutuhkan robot yang bisa membantu kehidupan seharihari layaknya seorang perawat atau pembantu rumah tangga," tutur ahli ilmu sosial University of Tokyo Ruth Campbell, dalam laporan Reuters.

Machine Industry Memorial Foundation (MIMF) memperkirakan pula, robot akan memegang peran semakin penting dalam kehidupan masyarakat Jepang. Pada 2025, robot diperkirakan akan menggantikan 3,5 juta tenaga kerja Jepang yang mulai menua. Ketika tenaga kerja manusia sudah digantikan robot, maka Jepang diperkirakan pula mampu menuai penghematan biaya pembayaran asuransi pensiun sebesar USD21 miliar pada 2025. Dalam penilaian MIMF, kehadiran robot sangat penting karena robot semakin lama berharga semakin murah.

Namun, MIMF memperingatkan, fungsi-fungsi robot harus lebih disempurnakan lagi dan pengendaliannya pun harus disederhanakan. Pada saat ini, sejumlah produsen robot Jepang mulai menawarkan robot yang berfungsi sebagai pembantu rumah tangga dan bahkan pembantu di perkantoran. Namun, sebagian besar robot tersebut belum mampu menggantikan manusia sepenuhnya.
Sumber : http://techno.okezone.com/read/2010/10/14/56/382415/robot-rumah-tangga-bertumbuh

0 comments:

Post a Comment

Mohon tinggalkan komentar, karena setitik komentar anda akan sangat berharga dan tak ternilai demi kemajuan blog ini.
Dan maaf, kalau admin tidak bisa langsung membalas komentar anda sekalian, karena jarang online lewat komputer.

Terima kasih :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...